MAHASISWA IDEALIS

ORGANISASI DAN AKADEMIK:

Sebuah pilihan delematis menuju mahasiswa yang idealis

Oleh: Syaifuddin

Maha”. Sebuah kata yang yang identik dengan konotasi laur biasa atau menakjubkan. Maha juga sering dilekatkan pada sesuatu yang memiliki kekuatan besar atau mempunyai nilai lebih dari pada sesuatu yang lain. Maha agung misalnya, adalah kata yang dilekatkan pada Tuhan sang pencipta yang mempunyai kemampuan dan kakuatan yang lebih dari apapun di jagat raya ini. Pemakian kata maha ini juga berlaku pada dunia akademis yakni pada kata mahasiswa. Atas dasar Inilah masyarakat menganggap mahasiswa adalah mahanya para siswa yang mempunyai kemampuan luar biasa dalam segala bidang keakademikan dan bisa melakukansegalanya. Ini juga yang menyebabkan mahasiswa jadi harapan setiap orang untuk bisa menjadi Agent Of change (agen perubahan) dalam komunitasnya.

Mahasiswa dalam persinggungannya dengan kehidupan bermasyarakat mempunyai tiga tanggagung jawab besar. Pertama, Pendidikan. Dalam hal ini mahasiswa dituntut bisa menguasai spesifikasi keilmuan dan pengetahuan serta wawasan yang luas. Keilmuan, pengetahuan serta wawasan yang luas inilah yang nantinya menjadi modal seorang mahasiswa dalam hidup bermasyarakat. Kedua, penelitian. Dalam kehidupan bermasyarakat tidak akan pernah luput dari adanya permasalahan dan perselisihan, Ini menuntut semua pihak untuk bisa melakukan penilaian secara obyektif agar mampu menemukan titik temu dalam penyelesaiannya. Dalam konteks inilah penelitian perlu dilakukan seorang mahasiswa agar perkembangan dan kemajuan dapat terwujud. Ketiga, pengabdian masyarakat. Ini harus dilakukan karena diakui atau tidak mahasiswa adalah bagian dari masyarakat, dan sudah barang tentu baik dan tidaknya masyarakat juga menjadi Pekerjan Rumah mahasiswa. Ketiga tanggung jawab ini sering dikenal sebagai Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Dalam mengawal Tri dharma Perguruan Tinggi diatas, Waladi Imaduddin Seorang tokoh pergerakan dalam suatu kesempatan mengatakan bahwa sebagai agent of change mahasiswa harus sukses dalam tiga bidang, sukses akademik, sukses sosial, dan sekses spiritual. Seorang mahasiswa harus mampu menyelesaikan tugas akademiknya karena itu adalah tujuan utama mereka ada di perguruan tinggi. Disamping itu seoarang mahasiswa sebagai bagian dari masyarakat harus mampu mengawal mereka menuju masyarakat yang madani tanpa ketimpangan. Dan yang terakhir mahasiswa harus mampu menggapai kesuksesan dalam hal spiritual. ini sangat diperlukan mengingat segala sesuatu yang kita lakukan di dunia ini adalah bertujuan untuk mencapai kebahagiaan di akhirat yang tidak akan mungkin dapat tercapai seseorang tanpa memeliki kesalehan spiritual. Jika ketiga keberhasilan ini mampu mereka raih maka layaklah mereka disebut mahasiswa yang ideal.

Berbicara tentang mahasiswa tentunya terjadi banyak perbedaan dalam cara mengertikannya. Ini disebabkan karena tidak adanya ketentuan baku untuk mengartikan istilah itu. mahasiswa yang cenderung tekun dalam menggeluti tanggung jawab akademiknya (mahasiswa akademis) akan mengatakan bahwa mahasiswa yang ideal adalah dia yang setiap hari rajin perkuliahannya, sebaliknya mahasiswa yang cenderung menggeluti pengabdiannya terhadap masyarakat dan melakukanpenelitian akan mengatakan bahwa perkuliahan saja tidak cukup untuk menjadikan seorang mahasiswa disebut ideal. Lantas mana yang salah dan mana yang benar?.

Pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat adalah satu kesatuan tanggung jawab yang harus di emban mahasiswa. Mahasiswa yang ideal adalah dia yang mampu melaksanakan tiga tanggung jawab tersebut sesara holistik. Pertanyaannya adalah bagaimana melaksanakan hal tersebut?.

Mahasiswa idealis adalah mahasiswa yang mampu memenej atau mengorganisasi dirinya. Dalam hal ini dia yang mampu melakukan beberapa hal diantaranya : 1) mengatur waktu. Dalam melakukan aktifitasnya yang padat tentunya pengaturan waktu amat diperlukan. Sedikit saja waktu yang terbuang maka dia akan menanggung kerugian karena waktu atau kesempatan itu tidak akan mungkin datang utnuk yang kedua kalinya. 2) menentukan prioritas. Hal ini perlu dilakuikan karena sebagai mahasiswa tentunya tugas serta job yang garus dikerjakan amat banyak dan menumpuk. Jika tidak dapat memprioritaskan mana yang harus dikerjakan terlebih dahulu dan mana yang harus diakhirkan maka tidak jarang banyak tugas dan tanggug jawab yang tidak terselesaikan. 3) malakukan kerjasama. Dengan bekerjasama segala sesuatu yang berat akan menjadi lebih ringan dan lebih mudah. Bersatu kita teguh bercerai kita runtuh 4) perbanyak relasi (stake holder). Semakin banyak relasi maka akan semakin memudahkan kita untuk menentukan sebuah perencanaan dan menyelesaikan tugas yang diemban. Langkah ketiga dan kempat biasanya sering ditemukan dalam berorganisasi.

Intinya adalah tidak ada yang harus disalahkan mengenai pendapat seseorang tentang mahasiswa yang idealis, yang salah adalah mereka yang hanya duduk terpaku menunggu nasib tanpa berusaha melakukan sesuatu untuk bisa mengerjakan hal yag lebih berguna baik bagi diriny sendiri, orang lain dan bagi mayarakatnya. Mahasiswa yang ideal adalah mahasiswa yang dengan teguh mempertahankan idealismenya sebagi agent of change dan selalu berfikir dan bergerak demi kemajuan kejayaan bersama.

Tinggalkan komentar