LEMBAR PENGESAHAN
No :003/Pan.KGRS/BEM-PAS-I /A-1/I/2008
Nama Kegiatan
|
:
|
1. KONGRES BEM-PAS I (PERTAMA)
2. REFLEKSI KEBANGSAAN
3. AKSI SOSIAL
|
Tema Kegiatan
|
:
|
“Enhancing student quality and participaty to bring up Pasuruan into the real OTODA”
|
Waktu Kegiatan
|
:
|
23-26 Februari 2008
|
Tempat Kegiatan
|
:
|
1. KONGRES BEM-PAS I (PERTAMA)
Ø Gedung SKB Pandaan Pasuruan
2. REFLEKSI KEBANGSAAN
Ø Gedung SKB Pandaan Pasuruan
3. AKSI SOSIAL
Ø Pasuruan
|
Publik Peserta
|
:
|
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) se-Pasuruan
|
Penyelenggara Kegiatan
|
:
|
Panitia Kongres BEM-PAS.
|
Biaya Kegiatan
|
:
|
Rp. 19.724.500,-(Sembilan belas juta tujuh ratus dua puluh empat ribu lima ratus rupiah).
|
Pasuruan, 20 Januari 2008
PANITIA
KONGRES I (PERTAMA)
BADAN EKSEKUTIF MAGASISWA Se-Pasuruan (BEM-PAS)
KETUA PANITIA
M. Subadar
|
|
SEKRETARIS
M.Khoiruddin
|
Mengetahui,
KOORDINATOR BEM-PAS
Rahmadi
|
Project Proposal
KONGRES BEM-PAS I (PERTAMA), REFLEKSI KEBANGSAAN DAN AKSI SOSIAL
ALIANSI BADAN EKSEKUTIF MAHASISWA Se-PASURUAN
“Enhancing student quality and participaty to bring up Pasuruan
into the real OTODA”
A. PENDAHULUAN
Tata bangsa yang sehat dan bersih dari korupsi, kolusi dan nepotisme adalah sesuatu yang sangat diidam-idamkan bangsa Indonesia hari ini. Harapan-harapan rakyat adalah bagaimana agar mereka bisa hidup lebih sejahtera secara ekonomi maupun politik. Secara ekonomi, rakyat Indonesia hanya menginginkan kenaikan pendapatan perkapita, harga-harga kebutuhan pokok (merit goods) yang tidak mahal, pendidikan murah, berkurangnya angka kemiskinan, turunnya inflasi dari berbagai indikasi kemakmuran lainnya. Secara politik, rakyat berkehendak agar demokrasi bisa berjalan sebagaimana mestinya: menghargai hak menyampaikan pendapat, menghormati hak asasi manusia, bebas berkreasi dan berorganisasi, dan penghargaan terhadap kebebasan berpendapat lainnya.
Pada saat yang sama kebutuhan dalam bidang politik dan ekonomi ini merupakan kebutuhan yang mesti diciptakan “bersama-sama” tentu karena imbasnya juga dirasakan secara bersama-sama pula. Lebih jauh lagi penghargaan yang seimbang antara kedua sektor ini, semestinya juga diikuti dengan penghargaan yang proporsional pula. Jika kondisi yang semacam ini sudah terbangun maka demokrasi akan tumbuh berkembang dengan subur dan politik sentralistik akan mati terkubur..
Dennis A Rondinelli (1981) mengatakan bahwa ada banyak hal yang bisa menjadi bukti bahwa sentralisasi politik merupakan kondisi dasar yang memicu tumbuhnya politik anti demokrasi. Kondisi-kondisi tersebut karena terlalu intensifnya planning pemerintah pusat yang sama sekali tidak diketahui persis oleh masyaralat bawah. Jika saja kita mengacu pada pandapat De Janvery (1983), maka sebenarnya setiap tindakan pemerintah itu berkenaan dengan kepentingan rakyat. Jadi bila rakyat sudah tidak mengerti dengan apa yang sedang dan akan dilakukan pemerintah maka pada saat itu pula telah terjadi pengingkaran kehendak rakyat oleh pemerintah (penguasa). Perlu diingat bahwa rakyat adalah stakeholder forum. pembicaraan tentang penguasa dan rakyat menjadi selalu menarik karena dalamnya sarat dengan konflik. Pernyataan ini sedikitpun tidak menarik ekstrimitas dari satu sudut pandang saja, karena riil yang terjadi di negara-negara yang dibangun atas teori konsensus (ingat Jhon Lock, JJ rosseau) pun kenyataan itu tidak bisa dihindarkan.
Munculnya UU no. 22/1999 yang mengatur tentang otonomi daerah di era reformasi ini bisa jadi merupakan bagian penting dari kehendak untuk tidak mengulang sistem otonomi masa orde baru (UU No. 5/1974). Keinginan daerah-daerah yang ada di Indonesia untuk menikmati otonomi daerah seluas-luasnya menjadi saru kenyataan. Hanya masalahnya sekarang, jika daerah-daerah tidak menyiapkan diri secara kritis tentang otonomi daerah maka garapan untuk menikmati hasil otonomi tersebut akan kecil kemungkinannya. Jika otonomi daerah sudah dijalankan maka pemerintah pusat sudah tidak mensubsidi daerah-daerah seperti dulu. Dengan begitu bagaimana daerah berfikir secara kritis dan kreatif serta memiliki kesiapan mental dari semua elemen masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya sendiri. Inilah deskripsi dari suasana otonomi daerah.
Banyak pendapat mengatakan otonomi daerah merupakan pilihan mutlak bagi negara-negara yang sedang berkembang. Dalam konteks akademik disebut sebagai the age of accelerating to local governmentera (percepatan pembangunan pemerintahan lokal). Pertanyannya mengapa daerah-daerah di Indonesia tampak sulit untuk membekali dirinya padahal amat banyak potensi alam, manusia, budaya, sosial, ekonomi dan sebagainya-dan sebagainya?
Semacam Pandangan
Sebuah aturan hukum akan akan berjalan dengan efekrif bila ditunjang dengan aparat-aparat yang kredibel dan kapabel serta ditopang dengan pemahaman dan kesadaran masyarakat atas sebuah aturan hukum. Demikian pula dalam menjalankan otoda, akan muncul problam mendasar yang akan menghambat pelaksanaan otoda. Problem tersebut menyangkut kesiapan infrastruktur-infrastruktur, SDM dan pemahaman masyarakat atas otonomi.
Pertama, Persoalan infrastruktur lebih menunjuk pada kesiapan birokrasi, departemen yang mengelola pembangunan proyek sektoral, serta dewan perwakilan rakyat yang mempunyai otoritas utama dalam otonomi daerah. Ketiga elemen inilah sebetulnya yang mempunyai peran langsung dalam pelasanaan dan pengawaasn (kontrol) atas otonomi daerah.
Kedua, persoalan SDM, persoalan ini sempat muncul ke permukaan publik dan sempat menjadi krusial dalam pelaksanaan SDM. Pada sisi birokrasi, mentalitas SDM masih nampak membawa nilai-nilai feodalism Orde Baru. Sedangkan pada pihak parlemen muncul problem rendahnya tingkat intelektualitas, yang ditunjukkan dengan rendahnya tingkat pendidikan. Hal ini akan mempersulit peran pengawasan dari perlemen terhadap Pemda, yang mempunyai tingkat pendidikan tinggi dan rata-rata mempunayi pengalaman dan pengetahuan teknis menyelenggrakan pembangunan. Kedua problem tersebut dikhawatirkan akan semakin menyuburkan praktik-praktik KKN. lebih jauh lagi adalah munculnya raja-raja kecil di daerah sebagai akaibat dari kelemahnya DPRD dalam melakukan kontrol terhadap PEMDA.
Ketiga, adalah pemahaman masyarakat akan otonomi. Hal ini penting untuk menyamkan persepsi antara masyarakat dan Pemda dalam menjunjung pelaksanaan otonomi. Sosialisasi tentang otonomi daerah harus intensif dilakukan, sehingga makna otonomi dapat dipahami oleh masyarakat sesuai dengan substansi yang diharapkan.
Ketiga problem tersebut adalah relitas yang ada di masyarakat kita, walaupun antara daerah yang satu dengan daerah yang lain beda pada tingkat pemecahannya. Dan ketiga problem tersebut sebetulnya terlepas dengan aturan legal gormal. Ia lebih merupakan persoalan sosial yang metal yang apabila tidak diperhatikan secara serius akan menjadi hambatan yang cukup signifikan dalam pelaksanaan otonomi daerah.
Konsepsi tentang pembangunan di era otonomi daerah yang menurut pemerintah kita menjadi satu jalan menuju kemajuan (one way to progres) dan prasyarat akan terjedinya percepatan kemajuan negara berkembang ini yang harus melibatkan semua elemen masyarakat, maka dalam hal ini keterlibatan –mahaiswa- juga tidak menjadi kesiasiaan adanya.
Nah, mengintip pada hamparan tematik diatas, bahwasannya pembangunan di era otonomi daerah adalah sesuatu yang mencakup rasa persatuan dan kesatuan dalam melebur dan meluluhkan diri didalam kehendak umum yang mengacu pada semangat dan gotong royong. Hal ini tentunya tidak akan pernah terwujudkan jika tidak terinternalisir daram diri masyarakat dan teroganisir dalm aksi. Ketika atmosfer jalinan kooperatif-konstruktif semacam ini sudah terbangun maka pembagunan daerah menuju kamajuan tidaklah absurd dan utopis belaka.
Oleh karena dan dari pada itu,
Tentunya tidaklah arogan dan eksesif bagi masyarakat akademik –dalam hal ini mahasiswa- untuk turut berperan serta dalam proses pembangunan yang melelahkan tersebut. Karena pemuda ”mahasiswa” sebagai generasi yang akan menjadi penerus bangsa. In the end, Dari sinilah akhirnya kita menyatukan konstruk pemikiran, mainstream pergerakan serta paradigma perjuangan dengen membentuk aliansi Badan Eksekutuf Mahasiswa Se-Pasuruan yang terasosiasi dalam satu wujud institusi “BEM PAS” sebagai media pemersatu dan pemerkokoh ikatan mahasiswa Se-Pasuruan guna turut serta membantu pemerin tah dalam memajukan Pasuruan. Kiranya itu, kegiatan kongres ini terwujudkan bukan karena dilatar belakangi oleh sesuatu lelucon yang patut untuk di tonton dan ditertawakan.
Salam perjuangan…!
Semoga Dewata Agung menguatkan struktur jiwa dan raga kita yang rapuh ini dan semoga Dewata meridloi ’itikad baik kita…amin
Pasuruan Is My Best Dwelling Life
B. TUJUAN KEGIATAN
1. General Orientation (Orientasi Umum)
a. Kongres I (pertama) BEM-PAS
Kegiatan Kongres ini diselenggrakan atas mainstream pentingnya menggalang persatuan dan kesatuan dalam segala gerak perjuangan Badan Eksekutif Mahasiswa Pasuruan.
b. Refleksi Kebangsaan
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan Kongres yang berupa pentas teatrikal yang dipentaskan oleh masing-masing teater Perguruan Tinggi di Pasuruan. Pada subtansinya kegiatan ini mengajak semua elemen bangsa untuk mentelaah dan merefleksi semua hikmah dari permasalahan yang akhir-akhir ini menimpa bangsa Indonesia dimana permasalahan tersebut tidak hanya memporak porandakan negara Indonesia pada satu sektor melainkan menerpa di berbagai sektor lainnya. Hal ini tentunya membuat compang-camping wajah Indonesia kita tercinta ini. Krisis moneter, krisis lepercayaan, krisis akuntabilitas politik, krisis budaya dan krisis-krisi lainnya apalagi hal ini diperparah dengan berbagai bencana alam yang silih berganti mendiami tanah air kita tercinta ini.
Masih mampukah kita sebagai bangsa Indonesia ketika diterpa berbagai problema yang belum ada endingnya ini?
c. AKSI SOSIAL
Kegiatan ini berupa sosialisasi seputar pemilihan kepala daerah Pasuruan yang dilakukan oleh KPUD Kab. Pasuruan. Kegiatan ini merupakan wujud kerjasama antara Badan Eksekutif Mahasiswa Pasuruan (BEM-PAS) dengan pihak terkait yang nantinya dalam kegiatan ini diharapkan akan membantu KPU dalam mensosialisasikan semua aturan main pemilihan kepala daerah dengan mudah dan sukses. Hal semacam ini sangatlah penting dilakukan karena sukses dan tidaknya proses pemilihan kepala daerah akan sangat dipengaruhi dengan sukses dan tidaknya sosialisasi yang dilakukan oleh KPU. Ketika masyarakat sudah paham dangan semua itu, maka sudah bisa diprediksikan akan minim terjadi kesalahan dan pilkada akan sukses dan tiada kendala.
2. Specific Orientation (Orientasi Khusus)
a. Kongres BEM-PAS
Dengan diadakannya kegiatan ini nantinya diharapkan Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Pasuruan mempunyai organ institusi formal yang akan menyatukan visi dan misi bersama dalam segala gerak perjuangan serta menjadi media pemererat hubungan antar BEM Se-Pasuruan secara formal-institusional.
b. Refleksi Kebangsaan
Dengan tetap mengacu pada deskripsi tematik yang telah terurai dalam latar belakang diatas, bahwa negara yang beradap adalah negara yang paham akan dirinya sendiri -paham akan segala keragaman dan potensi yang dimiliki- (knowing by it self). Dalam hal ini Negara paham akan dirinya secara totality -paham akan diri-nya dan mereka-nya- (kanapa kita begini dan harus beda dengan mereka). Oleh karena itu dengan adanya kegiatan ini nantinya diharapkan akan terbentuknya beberapa hal dibawah ini :
1. Memupuk rasa nasionalsime
2. Lebih tambah mencintai Negara Indonesia
3. Menambah keyakinan bahwa semua sejarah yang telah berlalu meninggalkan sejuta hikmah dan masa depan akan menghamparkan sejuta barokah. Pada intinya dalam kontek ini mempertancap rasa optimisme bangsa indonesia dalam menyelesaikan berbagai problema yang telah ada dihadapan mata bangsa tercinta.
c. AKSI SOSIAL
Kegiatan ini memberikan arti tentang:
Menumbuhkan semangat rasa kepedulian sosial (social awareness) mahasiswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam berperan secara aktif dalam membantu pamerintah guna menyongsong berbagai perbaikan yang mengarah pada progresifitas dan futuritas Pasuruan kedepan.
C. FILOSOFI KEGIATAN
Di era Otonomi daerah dimana suatu daerah harus menjalankan dan mengatur mekanisme pemerintahan sendiri, mengelola sumberdaya (baik alam maupun manusia) secara proporsional dan terarah guna kelangsungan, kemajuan dan kemakmuran masyarakat daerah tersebut. Memang itulah konsepsi ideal sebenarnya kalau kita berbicara otonomi daerah. Akan tetapi, kita juga harus bangun dan sadar bahwa pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya daerah tersebut tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Juga tidak semudah menutup mata. Juga tidak pula semudah tersenyum manis. Semuanya itu membutuhkan berjuta-juta nafas dan tenaga perjuangan yang luar biasa dari pemerintah daerah. Itupun belum cukup, harus juga didukung dengan seluruh elemen masyarakat yang saling bahu-membahu dalam pelukan yang menyatu, erat dan mesra serta berjalan harmonis. Nah, ini semua tentunya tidaklah arogan dan eksesif bagi masyarakat akademik –dalam hal ini mahasiswa- untuk turut berperan serta dalam proses pembangunan yang melelahkan tersebut. In the end, Dari sinilah akhirnya kita menyatukan konstruk pemikitan, mainstream pergerakan serta paradigma perjuangan dengen membentuk aliansi Badan Eksekutuf Mahasiswa Se-Pasuruan yang terasosiasi dalam satu wujud institusi “BEM PAS” sebagai media pemersatu dan pemerkokoh ikatan mahasiswa Se-Pasuruan dalam turut serta membantu pemerintah dalam memajukan Pasuruan. Kiranya itu, kegiatan kongres ini terwujudkan bukan karena dilatar belakangi oleh sesuatu lelucon yang patut untuk di tonton dan ditertawakan.
D. SOFISTIVIKASI KEGIATAN
Sebagaimana kegiatan pada lazimnya, maka Kegiatan Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial yang kami selenggarakan ini mengangkat grand tema “Enhancing student quality and participaty to bring up Pasuruan into the real OTODA” ini diselenggarakan karena adanya dorongan motivasi yang kuat untuk menggugah kesadaran (common conciousness) semua elemen masyarakat di Pasuruan untuk bersama-sama memerankan diri dalam menyongsong perubahan, pembangunan kearah kemajuan yang kita idam-idamkan di daerah kita tercinta ini. Proses percepatan pembangunan di dalam era otonomi daerah tanpa adanya dukunangan dari berbagai pihak baik pemerintah masyarakat umum kaum akademisi dan seterusnya-dan seterusnya pasti akan susah diwujudkan. Maka dari itu, kami sebagai mahasiswa menatap hal tersebut bertekad untuk menyatukan langkah gerakan dalam ikatan Dadan Eksekutif Mahasiswa Pasuruan (BEM PAS) untuk turut berbuat sebagaimana mestinya guna membantu pemerintah dalam melakukan pembangunan daerah si era OTODA menuju truely Pasuruan.
E. LANDASAN HUKUM
1. Landasan Operasional
a. Hasil musyawarah bersama Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Pasuruan.
b. Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah tangga BEM PAS
c. Tri Darma Perguruan Tinggi
- Landasan Idiil
a.Pancasila
b. Undang-undang dasar (UUD) 1945
F. DESAIN KEGIATAN
1. Nama dan Tema
a. Nama Kegiatan
Kegiatan yang kami selenggarakan ini bernama Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial
b. Tema Kegiatan
Kegiatan yang kami laksanakan ini mengambil grand tema “Enhancing student quality and participaty to bring up Pasuruan to the real OTODA”.
2. Waktu dan Tempat Kegiatan
a. Waktu Kegiatan
Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial ini akan dilaksanakan pada :
Hari : Sabtu-selasa
Tanggal : 23-26 Februari 2008
Waktu : Sebagaimana dalam manual kegiatan.
b. Tempat Kegiatan
Kegiatan Kongres I (pertama) BEM PAS ini diselenggarakan di gedung SKB Pandaan Pasuruan. Adapun Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial diselenggarakan di Pasuruan
3. Penyelenggara Kegiatan
a. Kegiatan Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial ini sepenuhnya diselenggarakan oleh seluruh panitia kegiatan yang terdiri dari perwakilan mahasiswa perguruan tinggi Se-Pasuruan.
b. Mengenai susunan kepanitiaan Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial ini sebagaimana terlampir.
4. Publik Peserta
Sasaran kegiatan ini meliputi :
a. Seluruh mahasiswa dari perguruan tinggi Se-Pasuruan
b. BEM se-Pasuruan
c. Organisasi Mahasiswa Se-Pasuruan
d. Masyarakat umum
e. OKP (Organisasi kepemudaan)
f. ORMAS (Organisasi Masyarakat)
5. Sumber dan Estimasi Dana
a. Sumber Dana
Sumber dana dalam penyelenggaraan kegiatan ini diperoleh melalui :
1. Bantuan dari masing-masing institusi perguruan tinggi Se-Pasuruan
2. Instansi-instansi terkait
3. Para Donatur/dermawan yang tidak mengikat
b. Estimasi Dana
Adapun anggaran yang diperlukan dalam kegiatan Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial yang diselenggarakan selama 4 (empat) hari ini sebesar Rp.19.724.500. Terbilang : (Sembilan belas juta tujuh ratus dua puluh empat ribu lima ratus Rupiah). Dengan rincian estimasi dana terlampir.
6. Publikasi
Untuk kesuksesan kegiatan Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Kebangsaan dan Aksi Sosial yang diselenggarakan ini, akan dilakukan sosialisasi dan publikasi melalui media pendukung antara lain:
a. Papan Baliho Kegiatan
b. Spanduk dan Umbul-umbul
c. Pamflet dan Poster
B. PENUTUP
Demikian project proposal ini kami susun, dengan harapan dapat menjadi pertimbangan serta memperoleh tanggapan dari berbagai pihak yang turut peduli dan mendukung terselenggaranya kegiatan tersebut. Adapun hal-hal yang belum tercantum dalam manual kegiatan ini, terutama yang berhubungan dengan penambahan dan perubahan yang bersifat mendesak akan diatur kemudian sesuai dengan kebutuhan.
Sekian dan terima kasih
—ooo—
Pasuruan, 20 Januari 2008
Lampiran 1
Pelindung : Seluruh Rektor Perguruan Tinggi Se-Pasuruan
Penanggung Jawab : Zainul Ahwan Shobry (Presma Univ. Yudharta Pasuruan)
Danang Wijaya (Presma STKIP Pasuruan)
Makhmud Alwi (Presma STAIPANA Bangil)
Much. Shoir (Presma YADHIKA Bangil)
Nur Rokhim (Presma STIT Muhammadiyah Bangil)
Mukaffi Khilmi (Presma UNMER)
Samsyuddin Bisri (Presma AKPER Gempol)
Kristantina KS (Presma AKPER Pasuruan)
Firda Ika Pratiwi (Presma AKBID Pas)
Sugiantono (Presma STT-STIE Walisongo Gempol)
Rahma Fauziyah (Presma AKBID Gempol)
Mashud (Presma STAIDALWA)
Operasional Committe :
Ketua : M.Subadar (STKIP)
Wakil Ketua : M. Soleh (UNMER)
Sekretaris : M.Khoiruddin (UYP)
Wakil sekretaris : Agus Salim (UNMER)
Bendahara : Khusnul Khotimah (AKPER)
Wakil Bendahara : Zaki (YADHIKA)
æ DEVISI ACARA
Ø Nur Aini (STKIP)
Ø Fernando (AKPER)
Ø M. Solichin (UYP)
Ø Mashuri (UIM)
Ø M. Faruq (YADHIKA)
Ø Lailatul Azqiya’ (AKBID)
|
æ DEVISI HUMAS
Ø Endiy (STKIP)
Ø Bustomi Sulaiman (UYP)
Ø Bela (AKPER Pas)
Ø Ali (STAIDALWA)
Ø Imam (AKPER GRMPOL)
Ø Liswanto (STAIPANA)
|
æ DEVISI KESEKRETARIATAN
Ø Syaifuddin Su’adi (UYP)
Ø Nunus (UIM)
Ø Muhajir (STKIP)
Ø Gyna Ayu (AKBID Pas)
Ø Harief Junaedi (STT-STIE Walisongo)
Ø M. Harun Afandi (STT-STIE Walisongo)
æ DEVISI PLK dan Dek.Dok.
Ø Wahyu (AKPER Pas)
Ø M. Nur (UNMER)
Ø Nasikhin (STAIPANA)
Ø Suhiarto (UIM)
Ø Fuad (YADHIKA)
Ø Asfiani (STAIDALWA)
Ø Mardi (AKPER Gmpl)
|
æ DEVISI KONSUMSI
Ø Faiz (STAIPANA)
Ø Tutuz (STKIP)
Ø Srigati Ningsih (UYP)
Ø Yeni (AKPER Pas)
Ø Cici P (YADHIKA)
Ø Puji (AKPER GEMPOL)
Ø Rani (AKBID Pas)
æ DEVISI PENDANAAN
Ø Fishona (STKIP)
Ø Sofyan (STAIPANA)
Ø Fifit (UIM)
Ø Sudirman (STAIDALWA)
Ø A’an (AKBID Pas)
Ø Wahyudi (AKBID Gmpl)
Ø Khaqqi (STT-STIE W.songo)
|
Lampiran 2
Waktu
|
Agenda
|
Ket.
|
Sabtu,23 Feb,’08
16.00 – 19.00 WIB
19.00 – 24.00 WIB
24.00 – 06.00 WIB
Minggu,24 Feb,’08
06.00 – 08.00 WIB
08.00 – 11.30 WIB
11.30 – 13.30 WIB
13.30 – 15.30 WIB
15.30 – 17.00 WIB
17.00 – 19.30 WIB
19.30 – 20.00 WIB
20.00 – 24.00 WIB
24.00 – 06.00 WIB
Senin, 25 Feb `08
06.00 – 08.00 WIB
08.00 – 13.00 WIB
13.00 – 19.00 WIB
19.00 – 23.00 WIB
23.00 – 06.00 WIB
Selasa,26 Feb ’08
06.00 – 08.00 WIB
08.00 – 12.00 WIB
13.00 – 15.00 WIB
15.00 – 17.00 WIB
|
Kedatangan Dan Registrasi Peserta
Refleksi Kebangsaan :
– Aksi teater Mahasiswa se-Pasuruan
Istirahat
Makan Pagi
Pembukaan :
– Menyanyikan lagu Indonesia Raya
– Sambutan Ketua Panitia
– Sambutan Koordinator BEM-PAS
– Sambutan Bupati Pasuruan
– Penutup/Do’a
– Input pakar
Istirahat, Sholat dan Makan
Sidang Pleno I
Pembahasan Jadwal Acara
Pembahasan Tata Tertib Sidang
Istirahat, Sholat dan Makan
Pembagian komisi
Sidang komisi
Istirahat
Makan Pagi
Sidang Pleno II
Pengesahan hasil sidang komisi
Istirahat
Istighosah kebangsaan
Istirahat
Makan pagi
Aksi Sosial
Istirahat, Sholat dan makan
Penutupan
|
OC
Teater Mahasiswa se-pasuruan
All
All
Paduan suara
M. Subadar
Rahmadi
KH.Djusbakir, SH.M.Si
Prof. DR. J Kristiadi
All
Peserta
Peserta
Peserta
All
Peserta
Peserta
All
All
Peserta
Peserta
All
All
All
All
Peserta
All
All
|
Lampiran 3
estimasi dana
Devisi Acara
No.
|
Uraian
|
Harga
|
1.
|
Pementasan Teater
|
Rp. 3.000.000
|
2.
|
Fee nara sumber
|
Rp. 750.000
|
3.
|
Paduan suara
|
Rp. 500.000
|
Total
|
Rp. 4.250.000
|
No.
|
Uraian
|
Harga
|
1.
|
Tinta Print 2 buah
|
Rp. 40.000
|
2.
|
Kertas 1 Rim
|
Rp. 30.000
|
3.
|
Pembuatan Stempel
|
Rp. 35.000
|
4.
|
Bantalan Stempel
|
Rp. 8.000
|
5.
|
Tinta Stempel
|
Rp. 4.000
|
6.
|
Map
|
Rp. 4.000
|
7.
|
ID card Panitia + peserta
|
Rp. 150.000
|
8.
|
Spidol Besar 3 buah @ 4.000
|
Rp. 12.000
|
9.
|
Gunting 2 buah @ Rp. 7.500,-
|
Rp. 3.000
|
10.
|
Cutter 2 buah @ 1.500,-
|
Rp. 10.000
|
11.
|
Bolpoint 5 buah @ 2.000
|
Rp. 10.000
|
12.
|
Staples 2 buah @ 5000,-
|
Rp. 10.000
|
13.
|
Isi Staples
|
Rp. 2.000
|
14.
|
Glukol besar
|
Rp. 1.500
|
15.
|
Foto copi
|
Rp. 50.000
|
16.
|
Pembuatan Stiker 200 lembar
|
Rp. 200.000
|
17.
|
Kertas plano 20 lembar
|
Rp. 10.000
|
18.
|
Pembuatan proposal
|
Rp. 20.000
|
19.
|
Penggandaan proposal 20 eks @ 3.000
|
Rp. 60.000
|
21
|
Vandel 11 Buah @ 20.000
|
Rp. 210.000
|
22
|
Penggandaan materi sidang
|
Rp. 100.000
|
23
|
Atribut peserta, panitia (kaos) 200 x 20.000
|
Rp.4.000.000
|
24
|
Stiker 200 lembar @ 350
|
Rp. 70.000
|
25
|
Blok note 165 @ 1000
|
Rp. 165.000
|
26
|
Sertifikat 200 lambar
|
Rp. 200.000
|
|
Total
|
Rp.5.424.500
|
Devisi Humas
No.
|
Uraian
|
Harga
|
1.
|
Transpot pengambilan properti teater
|
Rp. 500.000
|
2.
|
Transport menghubungi nara sumber
|
Rp. 200.000
|
3.
|
Publikasi kegiatan
|
Rp. 300.000
|
Total
|
Rp. 1.000.000
|
Devisi Pendanaan
No.
|
Uraian
|
Harga
|
1.
|
Transport penyebaran propsal 20 lokasi
@ 20.000
|
Rp. 400.000
|
Total
|
Rp. 400.000
|
Ø Grand total anggaran dana
Terbilang : Sembilan belas juta tujuh ratus dua puluh empat ribu lima ratus Rupiah
Lampiran 4
Sebagaimana lazimnya kegiatan pada umumnya, dalam kegiatan ini kami mengetengahkan grand tema “Enhancing student quality and participaty to bring up Pasuruan into the real OTODA” dari tematik ini kita sudah bisa mentelaah bahwasannya partisipasi aktif mahasiswa di dalam memajukan daerahnya sangat penting dibutuhkan. Mengingat mahasiswa merupakan kelompok sosial ilmiah yang mempunyai degree dan seperangkat atribut yang dimilikinya seperti agen perubahan sosial (agen of social change), agen kontrol sosial (agen of social control), agen dinamisator sosial (agen of social dinamisator) dan seterusnya-dan seterusnya.
kegiatan ini juga memang sengaja di desain dengan orintasi pembumian semangat kebersamaan mahasiswa se-Pasuruan dalam satu wadah gerakan dan komando perjuangan yang terwujud dalam institusi organisai ”BEM PAS”. Dimana kita semua harus menyadari bahwasannya mahasiswa merupakan civil category yang tentunya menjadi bagian dari masyarakat pula yang juga mempunyai tanggung jawab yang sama pula dengan elemen masyarakat yang lain dalam melakukan pembaharuan, perubahan menuju masyarakat madani. Maka, meningkatkan kualitas diri, memegang idealisme, independen, kritis, kreatif, inovatif menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi dan keadilan serta siap mengabdikan diri kepada masyarakat adalah bendera yang harus terus dikibarkan.
Lantaran abstraksi diatas itulah, Badan Eksekutif Mahasiswa Se-Pasuruan Dengan mengetengahkan acara tersebut bermaksud mengajak semua elemen masyarakat untuk bersatu padu melakukan perubahan dan perbaikan menuju truely Pasuruan.
—o000o—
Dalam rangka Kongres I (pertama) BEM PAS, Refleksi Indonesia Terkini dan Aksi Sosial dengan grand tema “Enhancing student quality and participaty to bring up Pasuruan into the real OTODA”, panitia pelaksana menawarkan rekanan kerjasama (Sponsor ship) kepada instansi, perusahaan, dan lembaga terkait dalam kegiatan ini. Disamping sebagai usaha pemasarah priduk rekanan kerjasama ini juga berfungsi untuk lebih mendekatkan serta menjalin hubungan yang lebih harmonis antara dunia kebudayaan dengan dunia profesi. Adapun bentuk kerjasama yang kami tawarkan adalah sebagai berikut:
a. Sponsor Tunggal
Sponsor tunggal adalah pihak sponsor yang menyediakan anggaran dana 70 % (Tujuh puluh persen) dari total anggaran dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini. Adapaun hak istimewa yang kami berikan antar lain :
1. Pihak sponsor tunggal berhak menggunakan 85 % (delapan puluh lima persen) dari media publikasi yang disediakan panitia pelaksana berdasarkan kesepakan dan persetujuan kedua belah pihak.
2. Pihak sponsor tunggal tidak memonopoli kegiatan publikasi dan tidak ada masukan sponsor lain (sponsor utama, sponsor pendamping, dan sponsor pendukung)
b. Sponsor Utama
Sponsor utama adalah pihak sponsor yang menyediakan anggaran dana 60 % (enam puluh persen) dari total anggaran dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini. Adapun hak istimewa yang kami berikan antara lain :
1. Pihak sponsor utama berhak mencatumkan logo produk atau perusahaan sebesar 75 % dari media publikasi yang disediakan oleh panitia pelaksana berdasarkan kesepakan dan persetujuan kedua belah pihak.
2. Pihak sponsor utama tidak memonopoli kegiatan publikasi dan tidak ada masukan sponsor lain (sponsor pendamping, dan sponsor pendukung)
c. Sponsor Pendamping
Sponsor pendamping adalah pihak sponsor yang menyediakan anggaran dana 40 % (empat puluh persen) dari total anggaran dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini. Adapun hak istimewa yang kami berikan antara lain :
1. Disediakan hanya untuk dua sponsor pendamping dengan jenis produk yang berbeda dan diberikan hak mencantumkan logo produk atau perusahaan masing-masing sebesar 50 % dari media publikasi yang disediana panitia pelaksana berdasarkan kesepakan dan persetujuan kedua belah pihak.
2. Pihak sponsor pendamping tidak memonopoli kegiatan publikasi, tetapi diperbolehkan adanya masukan sponsor lain (sesama sponsor pendamping, dan sponsor pendukung)
d. Sponsor pendukung
Sponsor pendukung adalah pihak sponsor yang menyediakan anggaran dana 20 % (dua puluh persen) dari total anggaran dana yang dibutuhkan dalam kegiatan ini. Adapaun hak istimewa yang kami berikan antara lain :
1. Disediakan hanya untuk tiga sponsor pendukung dengan jenis produk yang berbeda-beda dan diberikan hak mencantumkan logo produk atau perusahaan masing-masing 30 % dari media publikasi yang disediana panitia pelaksana berdasarkan kesepakan dan persetujuan kedua belah pihak.
2. Pihak sponsor utama tidak memonopoli kegiatan publikasi tetapi diperbolehkan adanya masukan dari sponsor lain (sesama sponsor pendukung)
e. Donator
Bagi perorangan, perusahaan maupun instansi terkait kami tidak menutup kemungkinan dalam menerima sumbangan sukarela (donator) yang berisfat tidak mengikat dan merugikan bagi semua pihak yang bersangkutan.
f. Ketentuan-ketentuan lain
1. Pembayaran
Setiap pembayaran dari pihak sponsor ship harus disertai dengan uang muka sekurang-kurangnya 50 % dari nilai kontrak yang dibayar pada saat penandatanganan surat perjanjian sedang sisanya dapat dibayarkan sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang sudah ditetapkan.
2. Pembatalan
a. Pembatal dari pihak panitia
segala yang berkenaan dengan pembatalan kontrak rekanan kerjasama yang dilakukan oleh pihak panitia, maka panitia berkewajiban mengembalikan seluruh anggaran dana yang telah dibayarkan oleh pihak sponsor.
b. Pembatalan dari pihak sponsor ship
segala yang berkenaan dengan pembatalan dengan kontark rekanankerjasama yang dilakukan oleh pihak sponsor, akan dikenakan aturan sebagai berikut:
Ø Bagi pihak sponsor yang baru membayar 50% – 70% (lima puluh persen sampai tujuh puluh persen) dari total kesepakatan haraga kontrak, maka pihak panitia hanya akan mengembalikan 20 % (dua puluh persen) dari bukti pembayaran pihak sponsor tersebut.
Ø Sedangkan bagi pihak sonsor yang sudah membayar lunas, pihak panitia hanya akan mengembalikan 70 % (tujuh puluh persen) kepada pihak sponsor tersebut.
3. Pelunasan
Ø Pada saat pengisian formulir kerjasama, pihak sponsor diwajibkan membayar sebesar dari perjanjian yang telah disepakati dan sisanya dapat dilunasi sewaktu kontra prestasi mulai dilaksanakan oleh kedua belah pihak.
Ø Perjanjian kontrak dilakukan oleh pihak panitia dengan pihak sponsor yang bersangkutan
Pada lembar selanjutnya panitia berkenan menawarkan berbagai alternativ rekan kerjasama (sponsor ship) yang tentu saja bisa diubah sesuai dengan selera pihak sponsor, dengan tanpa mangabaikan persetujuan dan hasil negosiasi yang telah disepakati dengan pihak panitia. Disamping itu pihak panitia dapat menerima berbagai model rekanan kerjasama publikasi yang lain selama tidak menyimpang dari grand tema kegiatan yang telah diajukan.
Untuk melengkapi project proposal kegaiatan yang kami selenggarakan ini, sekaligus menjadi acuan bagi terlaksananya kontra prestasi yang telah sepakati anatar kedua belah pihak, maka kami sertakan berbagai bentuk layanan promosi yang simple dan akurat. Adapun bentuk–bentuk promosi tersebut terdiri dari :
A. Media Layanan Dilapangan
1. Spanduk
Bahan media : Kain tetron
Ukuran media : 6 X 1,30 meter
Jumlah media : 3 buah
Lokasi pemasangan : Jalan-jalan protokol di sekitar disekitar lokasi kegiatan.
Lama pemasangan : 2 minggu ( 11 – 25 agustus 2007)
Tema kegiatan : ”Enhancing Student Quality and Participaty to Bring
Up Pasuruan into the Real OTODA “
Harga satuan sponsor : Rp.100.000
Harga total : Rp. 200.000
Desain promosi : Lihat gambar 1
2. Umbul-umbul
Bahan media : Kain tetron
Ukuran media : 5 X 0,60 meter
Jumlah media : 50 buah
Lokasi pemasangan : Ruas jalan sepanjang lokasi kegiatan
Lama pemasangan : 5 hari ( 20 – 25 agustus 2007)
Moto kegiatan : BEM-PAS Truely Pasuruan
Harga satuan sponsor : Rp.50.000
Harga total : Rp. 2.500.000
Desain promosi : Lihat gambar 2
3. Poster
Bahan media : Kertas lux
Ukuran media : 40 cm X 60 cm
Jumlah media : 1000 lambar
Lokasi pemasangan : Tempat-tempat strategis .
Lama pemasangan : 2 minggu ( 11-25 agustus 2007)
Tema kegiatan : ”Enhancing Student Quality and Participaty to Bring
Up Pasuruan into the Real OTODA “
Harga satuan sponsor : Rp.500
Harga total : Rp. 250.000
Desain promosi : lihat gambar 3
4. Pamflet
Bahan media : Kertas HVS
Ukuran media : A4 (21×29,7 cm) 80 gram
Jumlah media : 1000
Lokasi pemasangan : tempat-tempat strategis
Lama pemasangan : 2 minggu (11-25 agustus 2007)
Tema kegiatan : ”Enhancing Student Quality and Participaty to Bring
Up Pasuruan into the Real OTODA “
Harga satuan sponsor : Rp. 250,-
Harga total : Rp. 250.000
Desain promosi : lihat gambar 4
B. Iklan Pada Fasilitas Kegiatan
1. Kaos Panitia
Bahan : Kain Cotton
Ukuran : L
Warna : Merah Tua
Lengan : Panjang
Jumlah : 200
Harga Satuan Sponsor : Rp. 20.000
Harga Total : Rp. 4.000.000,-
Desain Promosi : Lihat Gambar 5
2. Sertifikat
Bahan : Kertas Linen
Ukuran : A4 (21×29,7) 100 gram
Warna : Putih Tulang
Jumlah : 200 lembar
Harga Satuan Sponsor : Rp. 1000
Harga Total : Rp. 200.000
Desain Promosi : Lihat Gambar 6
3. Block Notes
Bahan : Kertas HVS
Ukuran : ½ Kwarto 80 gram
Warna : Hijau
Jumlah : 165 Buah
Harga Satuan Sponsor : Rp. 1000
Harga Total : Rp. 165.000
Desain Promosi : Lihat Gambar 7
4. ID Card Panitia dan Peserta
Bahan : Kertas Linen
Ukuran : 5 x 8 cm
Warna : Merah Tua
Jumlah : 200
Harga Satuan Sponsor : Rp. 500
Harga Total : Rp. 100.000
Desain Promosi : Lihat Gambar 8
Keterangan
· Setiap bentuk-bentuk dari desain promosi yang tertera di atas dapat dirubah atau disesuaikan sebagaimana motif yang telah disepakati oleh kedua belah pihak.
· Hal-hal yang menyangkut biaya dan harga promosi, baik yang ditawarkan oleh pihak panitia maupun pihak sponsor, dapat dinegosiasikan pada saat melakukan kontra kerjasama dari masing-masing pihak
Adapaun desain promosi yang dirancang oleh panitia dapat dibicarakan lebih lanjut pada saat penandatanganan kontra Kerjasama